Jawaban? Panggilan?

Pagi ini aku bangun dengan rasa capek sisa-sisa dari perjalanan kami ke Singapura dan ditambah lagi rasa capek setelah pelajaran olahraga yang pemanasannya jauh lebih melelahkan dari pada olahraga intinya.
Tapi ada rasa syukur yang lebih besar dari rasa capek saya.
Akhir-akhir ini saya merasa banyak hal yang dibukakan Tuhan pada saya. Saya seperti diberikan banyak pengertian sukacita saya jauh lebih besar dari pada hari-hari sebelumnya. Pemahaman tentang pengalaman, firman, interaksi antar manusia dan antara manusia dengan lingkungan (baru belajar bab 7 di geografi nih yeee.... hahaha) Seakan - akan pertanyaan saya selama ini dijawab, memberi hubungan kepada kepingan-kepingan puzzle yang merupakan bagian dari gambaran besar dalam pikiran dan hidup saya.
Pagi ini saya berdoa bersama mama. Tiba-tiba di tengah doa saya mengingat kata mama dan papa bahwa bahkan dalam satu doa pun Tuhan bisa merubah perspektif seseorang mengenai banyak hal.
Dan saya teringat Pak Stephen Tong.
Di masa mudanya, ia berdoa, "Tuhan jawablah pertanyaan - pertanyaan saya, maka saya akan berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan orang lain sepanjang hidup saya".  Dan ternyata, itulah panggilannya, beliau menjadi orang yang penuh hikmat dan membukakan pikiran beribu orang dalam pemahaman akan Firman Tuhan.
Saya ingin sekali mengetahui panggilan saya, menemukan sebuah kalimat yang menyimpulkan panggilan saya di dunia ini. Tapi orang tua saya mengingatkan, bahwa panggilan itu bukan sesuatu yang dapat dipaksakan dan Tuhan akan membukakan panggilan kita pada Waktu-Nya.
Kalo saya sendiri sejak awal SMA ingin sekali menjadi seorang enterpreneur, sehingga saya kepingin mengambil kuliah di bidang manajemen bisnis atau ekonomi. Namun akhir - akhir ini (terutama setelah "cultural travelling" ), saya menyadari ketertarikan saya yang besar ada pada mempelajari budaya dan segala komponennya, seperti sejarah, seni dan bahasa. Saya ingin memiliki hati dan pemikiran yang luas, melihat perspektif yang dimiliki orang - orang berbeda dari belahan dunia yang berbeda, dan menikmati keindahannya.
Saya akan tetap membuka opsi bagi setiap kemungkinan.
Btw, dalam tulisanku selanjutnya (yang sepertinya sebentar lagi di post), aku akan menceritakan sedikit pengalamanku dalam "cultural travelling" (alamak, istilahnya :D ) di Singapura.
Zai jian!

Comments

Popular Posts